Minggu, 13 September 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 14 September 2015

GADO-GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri, Ilmuwan Psikologi - Anggota HIMPSI,  Magister Manajemen dalam Bidang Marketing dan dalam Bidang SDM)


OLAH RAGA BELA DIRI APA YANG KAMU IKUTI ?

Itulah salah satu pertanyaan yang diajukan oleh pemilik perusahaan dalam tes wawancara yang saya jalani di tahun 2002. 

Saya sempat kaget mendengar pertanyaan tersebut, karena saya mendaftar untuk posisi manajerial yang tidak ada kaitannya dengan bela diri. Pengalaman saya pun saat itu di bidang perbankan dan marketing, dan posisi manajerial yang saya lamar adalah di perusahaan perbankan.

"Karate," jawab saya mantap. Saya memang ketika kuliah dulu ikut olah raga karate, dan sejak SD saya sudah menghafalkan banyak jurus silat dari buku-buku yang saya beli di tahun 1980-an.

* * * * *

"Kamu sendiri, apa sekarang juga mengajukan pertanyaan yang sama ketika mewawancarai pelamar kerja ?" tanya Slontrot kepada saya.

"Ya," jawab saya. "itu bisa menjadi salah satu indikator tentang kepribadian pelamar tersebut. Memang bukan satu-satunya indikator. Kalau seorang pelamar ikut suatu olah raga beladiri, bisa saya gali apa motifnya. Itu yang menjadi salah satu indikator kepribadian".

* * * * *

setiap hari Sabtu pagi, saya mengajak anak buah saya melakukan kegiatan "outbound training". Tetapi jangan salah duga, "outbound training" ini adalah training di luar ruangan (lebih tepatnya : di halaman kantor) dengan bertelanjang kaki dan melakukan pukulan, tangkisan, tendangan karate. Semua anak buah aktif berlatih berpasangan menggunakan alat-alat bantu untuk memukul, menangkis, atau menendang. Semua bersemangat, semua berkeringat. Tentu saja, sebagai sebuah training, ada bagian "refleksi manajemen" yaitu menjelaskan apa kaitan kegiatan beladiri tersebut (termasuk latihan fisik, kuda-kuda, tangkisan, tendangan, kecepatan, keakurata, antisipasi, tekad yang kuat / keyakinan diri) dengan manajemen di tempat kerja. Intinya adalah : PENGETAHUAN SAJA BELUM CUKUP. Setiap orang harus melatif fisik dan kepribadiannya supaya memenuhi tuntutan pekerjaan / posisi jabatannya.

Dari "outbound training" setiap Sabtu pagi secara rutin, terlihat bahwa peserta semakin lama semakin percaya diri, sigap, percaya diri menghadapi tantangan. Ini terjadi karena mereka selalu dihadapkan pada pengalaman nyata dengan melakukan latihan karate secara berpasangan. Santai, tetapi semuanya serius. Sebab saya selalu mengatakan, kalau tidak ber-HATI-HATI, bisa CEDERA ! Maka harus selalu ANTISIPATIF dan PENUH PERHITUNGAN. KEKUATAN FISIK juga harus selalu dilatih. Dan tentu saja, DOA dan TEKAD KUAT untuk selalu mendapatkan PENINGKATAN KEMAMPUAN dari satu "outbound training" ke "outbound training" berikutnya. Selalu harus ada PENINGKATAN pada diri sendiri.

* * * * *

"Apakah harus beladiri ? Bagaimana kalau hobinya adalah naik gunung atau menyelam ?" tanya Slontrot.

"Tidak masalah," jawab saya. "Yang penting, kegiatan itu membuat kepribadian yang bersangkutan menjadi SIGAP dan GiGIH. Mengapa begitu ? Karena KEPRIBADIAN itu DITUNTUT oleh perusahaan".

Jadi, apakah Anda sudah mempunyai KEPRIBADIAN sesuai yang dituntut perusahaan ? Kalau belum, LATIHLAH kepribadian Anda dengan olah raga yang menunjang kekuatan kepribadian yang dituntut tersebut.



-----oOo-----
Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar