Senin, 11 Mei 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 11 Mei 2015

GADO-GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri,
Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO))

* * * * *

TIDAK TIDUR SEMALAMAN. Hal ini memang tidak boleh dilakukan terus-terusan, karena merusak kesehatan. Penyanyi dangdut Haji Rhoma Irama dalam lagunya yang berjudul "Begadang" mengatakan bahwa "Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya..... Begadang boleh saja, kalau ada perlunya.....". Ini lagu yang populer di tahun 1970-an, ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Faktanya, saya pun beberapa kali masih begadang alias tidak tidur semalaman. Biasanya, karena harus menyelesaikan tugas kuliah Profesi Psikolog saya, atau menyelesaikan rancangan sistem untuk pekerjaan kantor, atau menyusun materi training. Tidak jarang, pk 03.00 saya baru keluar dari rumah ke kompleks Undip Jalan Hayam Wuruk Semarang untuk memfotokopi print out ketikan yang baru saya selesaikan, sebab kawasan ini adalah pusatnya jasa fotokopi yang buka 24 jam di Semarang.

"Kok kamu malah ngajari orang lain begadang alias tidak tidur semalaman ?" protes Slontrot. 

"Lho, saya hanya menceritakan pengalaman saya sendiri, bahwa dalam rangka mengejar target, ada kalanya saya tidak tidur semalaman," jawab saya. "Kalau ada orang lain yang tetap memilih tidur 8 jam sehari meskipun pekerjaannya belum selesai, ya saya tidak melarang".

"Meskipun pekerjaan orang itu tidak selesai ?" tanya Slontrot. "Kamu tidak melarang orang itu tetap memilih tidur 8 jam sehari ?"

"Iya dong..... Itu 'kan pilihan dia. Setiap orang 'kan berhak mengutamakan apa saja yang dipandangnya penting..... Kalau dia mengutamakan tidur 8 jam sehari, ya tidak bisa dilarang," saya menjelaskan. "Tetapi kalau dia adalah anak buah saya, maka yang saya larang adalah pekerjaannya yang tidak kunjung selesai itu, bukan masalah dia memilih tidur 8 jam sehari".

Hidup memang masalah pilihan. Dan memilih adalah hak setiap orang. Tentu saja, setiap pilihan ada konsekuensinya.

----oOo-----
Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar