Rabu, 30 September 2015

Menulis Wawancara

Tips Penulis
 Bersama : Tien Este
Tentang Penulis :

  • Tien Este adalah nama samaran dari Constantinus Johanna Joseph sejak 1983
  • Menulis di surat kabar, tabloid, majalah sejak 1989 (Suara Merdeka, Wawasan, Psikologi Plus, Job Indonesia, Peluang, dan lain-lain)
  • Penulis blog inspirasi pendidikan kreatif "www.holiparent.blogspot.com" sejak 2012
  • Ilmuwan Psikologi - Anggota Himpunan Psikologi Indonesia
  • Magister di bidang manajemen marketing & manajemen SDM
  • Menulis di blog dengan kata kunci "Gado-Gado" (Pak Tinus), "Celotah & Celoteh" (Tanpa Nama), Paimin3000, dan masih banyak lagi


TANYA : Kamu pernah menulis wawancara ?

JAWAB : Pernah.

TANYA : Apa yang harus dilakukan ?

JAWAB : Pakailah alat perekam suara. Kalau mau pakai alat perekam suara plus gambar (film), juga boleh. Ini penting, untuk memastikan bahwa yang saya tuliskan sama persis dengan yang dikatakan narasumber, termasuk kata "e......", "anu.....", dan sebagainya. Tidak saya tambahi dan tidak saya kurangi. Tulisan seperti itu dalam (ilmu) psikologi disebut verbatim.

TANYA : Wah, berarti harus mendengarkan hasil rekaman dengan di-pause berulang-ulang pada saat menuliskan hasil wawancara, ya ?

JAWAB : Benar. Saya pernah menuliskan hasil wawancara selama 45 menit. Narasumbernya suka sekali bicara. Jadinya, hasil tulisannya banyak. Tetapi saya puas. Hasil tulisan itu tepat seperti yang dikatakan narasumber.

-----oOo-----

Akhir bulan, wasdit kencangkan Suara




Akhir bulan akhir bulan sudah akhir bulan lagi..
Tidak terasa september sudah selesai, terasa begitu cepat bulan ini. Tugas semakin padat agar tercapai yang diharapkan, berbagai cara akan dilakukan agar jalur tetap Lancar tidak ada macet sedikitpun. Jika terjadi gejala-gejala kemacetan kita lakukan pendekatan melalui komunikasi baik melalui jalan darat ataupun udara (by Phone). Suara merdu selalu terucap, jika memang sudah benar-benar tidak bisa diatasi kita kirimkan pasukan yang selalu siap untuk melancarkan jalan macet itu.

            Tetap semangat di akhir bulan ini kawan.. agar tercapai yang kita harapkan.. :D





  (Gambar : Ibu Wasdit TMJ dari pagi tidak pernah lepas telp, tetap semangat bu  :D )





Supriyadi
Jurnalis Website Contact – PT.BPR Tawangmangu Jaya

PASARAN




Selamat sore Sahabat Restu ...


“Tanggal telung puluh kuwi dinone rebo, ojo do ngeluh yo brooooo...”
Bagaimana closing hari ini? Sudah bukan rahasia lagi bagi pegawai bank bahwasanya tutup bulan itu memang detik-detik yang mendebarkan. Semua berbicara tentang penagihan hutang, NPL, dan nasabah macet serta kabar lain-lain yang beraroma tidak sedap dan mereka memberi istilah kondisi itu dengan kata “ngelu”. Kenyataan yang tidak bisa dihindari lagi bagi pelaku di sektor keuangan perbankan ada banyak kemungkinan trend yang harus dijalani dan diterima dengan lapang dada. Tapi tetap semangat ya, tidak boleh putus asa. Perekonomian dunia memang lagi demam disertai batuk yang cukup lama.


Tinggalkan sejenak tentang sekelumit persoalan akhir bulan itu sahabat, mari simak sedikit cerita yang sering terjadi di RTM. Siapa tahu dapat mengobati gegana akhir bulan (gelisah gundah gulana). Coba perhatikan foto di samping. Ada 2 staf operasional yang sedang berdiri di ruang pengikatan. Apa penilaian sahabat semua? Serupa atau memang sama? Itu kami, Mbak Reni CS dan Mbak Agustin (saya sendiri). Banyak karyawan yang keliru jika bertemu dengan kami. Mbak Reni yang dipanggil Mbak Agustin, dan Mbak Agustin yang disangka Mbak Reni. Itu baru dari belakang karena postur tubuh kami yang sama. Lain hal lagi kalau dari depan, perhatikan foto berikut ini.
Ini adalah Mbak Erna CRO dengan Mbak Agustin (lagi) mirip bukan ?? banyak tetangga Mbak Erna yang menyangka bahwa kami adalah kakak adik yang dipertemukan di Restu Klaten Makmur. Jangankan tetangga, Direksi pun juga menyadari bahwa kami ini mirip, hanya saja yang satu sudah punya ekor dua yang satu lagi masih belum laku saja.
Kejadian pagi tadi juga tidak kalah sama cerita barusan, waktu saya sarapan di warung makan dekat kos, ada ibu-ibu karyawan dari perusahaan percetakan terkemuka di Klaten yang tiba-tiba menyapa saya,
“mbak..njenengan kerja di BPJS Ketenagakerjaan ya? Kalau bukan kok mirip sekali ya, kemarin saya kesana mengurus JHT, cantik seperti mbak ini”.
Saya tersenyum dulu nih sampai mata tinggal segaris, dapat pujian cantik sih baru kemudian saya lanjutkan perbincangan. Rejeki anak sholehah di pagi hari, kapan lagi ya? Hahahahahaha .... ada-ada saja ya? Mirip sana mirip sini, kalau kalian bagaimana? Pernah disangka mirip dengan siapa gitu tidak? Kalau ada yang mirip pasti dikata apa???? “wajah pasaran”.
Terima kasih Sahabat Restu, menyambut dan menutup September memang harus ceria, esok sudah Oktober siapkan payung, mantel, dan jaket serta jaga kesehatan tubuh karena musim penghujan akan segera tiba. Yang lebih penting siapkan selokan dari sampah-sampah kering yang mengepul dan menyumbat aliran agar aliran air hujan lancar dan tidak terjadi banjir. Salam Restu untuk semua Sahabat dimanapun.

Oleh: Agustin Retnowati
Sekretaris Direksi & HR Contact RTM


--------JJJJJ---------

LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI




Suara sirine mobil pemadam kebakaran meraung-raung melewati jalan depan kantor BPR AMS. Beberapa saat kemudian terdengar kabar bahwa terjadi kebakaran di Kantor Markas Besar Polisi Daerah Jawa Tengah. Akhir-akhir ini memang kebakaran menjadi salah satu hotnews   setelah kabut asap menyelimuti sebagian wilayah Indonesia bahkan merambah ke negara tetangga. Cuaca akhir-akhir ini yang sangat terik membuat suhu udara terasa panas sepanjang hari. Suhu udara yang panas tersebut juga dapat membuat bangunan mudah terbakar.
Puskominfo Polda Metro Jaya memaparkan beberapa tips dan trik guna mencegah terjadinya kebakaran sebagai berikut :

  1. Waspada Rokok
Tidak membuang puntung rokok sembarangan. Pastikan rokok telah mati total sebelum dibuang ke tempat sampah. Rokok 99% memberikan masalah daripada manfaat, sehingga sebaiknya jangan merokok agar tidak rugi.
  1. Waspada pada Penerang api
Ketika mati lampu dan menggunakan penerangan api seperti lilin dan lampu tempel semprong / petromak maka jangan pernah lalai untuk mengawasi lampu tersebut dan tidak menaruh di tempat sembarang yang bisa jatuh atau berpindah tempat sehingga bisa membakar benda mudah terbakar yang ada di sekitarnya. Awasi pula penggunaan anti nyamuk bakar.
  1. Waspada Anak-anak dan Lansia
Jauhkan benda-benda yang berapi atau yang dapat mengeluarkan api. Paling tidak ada orang dewasa yang mengawasi seperti bermain korek api, korek gas, kembang api, petasan, obat nyamuk bakar serta benda-benda yang mengeluarkan api dan panas seperti kompor gas, kompor minyak, setrikaan, dispenser air, pemasak nasi, dan lain-lain. Anak-anak sangat berpotensi bertindak ceroboh yang bersifat fatal.
  1. Waspada & Rawat Perangkat Listrik dan Perangkat Api
Rawat dengan baik dan rutin kompor gas, setrikaan, magicjar, solder, kabel-kabel listrik dan perangkat listrik dan api lainnya. Jaringan listrik di rumah, kantor, dll jika sudah usang sebaiknya dilakukan penggantian total dengan mengganti seluruh perangkat jaringan listrik diganti dengan yang berkualitas bagus dan baru demi keamanan dari korsleting listrik (hubungan arus pendek). Hindari mencuri listrik pln agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti misal kesetrum dan konslet listrik.
  1. Siapkan Perangkat Pemadam Kebakaran Ringan
Jika bangunan cukup besar gunakan sistem pemadam detektor asap, pemancar air, perangkat penunjang hidup saat kebakaran, hidran, selang penyemprot air, tabung pemadam semprot, dan lain sebagainya. Jangan lupa berikan penyuluhan bagi penghuni bangunan dalam menghadapi bencana kebakaran. Untuk bangunan kecil minimal ada karung yang dapat dibasahi untuk meredam kebakaran ringan / kecil. Siapkan selang panjang atau ember untuk memudahkan menyiram kebakaran dengan air.
  1. Melakukan Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran
Berikan penyuluhan kepada seluruh anggota keluarga, pegawai/karyawan kantor, siswa guru sekolah, buruh pabrik, dan sebagainya mengenai penanganan bencana kebakaran yang bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja agar ketika terjadi kebakaran mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan. Beritahu nomor telepon polisi dan pemadam kebakaran lokal dan sentral.
  1.  Waspada Lingkungan Sekitar
Kebakaran juga bisa akibat dari bangunan sebelah yang terbakar sehingga bangunan kita ikut menjadi korban karena api bisa membesar dan merembet ke mana-mana. Tingkatkan kesadaran bencana kebakaran di lingkungan masyarakat sekitar untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di lingkungan sekitar. Waspada juga dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkecil resiko kebakaran merembet dari bangunan sekitar ke bangunan kita.

Kita tidak pernah tahu kapan bencana atau bahaya itu menimpa kita. Akan tetapi, alangkah baiknya kita waspada. Yuk, kita waspada demi keamanan kita bersama.


Pramita Dwi Ariyani
--Jurnalis Divisi PT. BPR Artha Mukti Santosa --