Sabtu, 28 Februari 2015

Knowing Closely . . . .

Knowing Closely . . . .



The Happy Family of Mr. Tri Kuswoyo
(Accounting Staf of Santosa Istana Mobil Semarang)
(Staf Akunting di Santosa Istana Mobil Semarang)





Left to Right:
Mr. Tri Kuswoyo
Mrs. Praptani Putri
Tobagus Habiburrahman Wahidushiyam



Posted by:
Ayu Sendilla Kartika, S. Hum

Alumni of Diponegoro University

Jumat, 27 Februari 2015

"Selera Humor" dalam Bekerja

Obras (Obrolan Santai) bersama Linda
Serba-Serbi "Hubungan Industrial"



"Selera Humor" dalam Bekerja


Banyak diantara kita sebagai karyawan yang merasa jenuh baik dalam pekerjaan atau dalam lingkungan kerja. Kalau itu pasti, bagamana tidak?
Lama waktu karyawan bekerja saja minimal 8 jam kerja. Sepertiga dalam satu hari waktu kita tersita untuk beraktivitas di kantor. Berbanding lurus 'kan dengan jam tidur kita. Delapan jam sisanya otak kita seharusnya relaksasi kecuali jam kerja lebih dari 8 jam. Waktu relaksasi waktu kita jadi berkurang kalau begitu.
Jadi kita butuh "relaksasi" juga dalam aktivitas kerja kita sehari-hari. Jangan sampai beban pekerjaan yang kita kerjakan menjadi "boomerang" untuk kestabilan aktivitas bekerja kita. Sehingga, produktivitas bekerja kita menjadi terganggu bahkan hingga menurun.
Salah satu faktornya berasal dari lingkungan kerja kita sendiri. Justru, "humor" dalam lingkungan kerja itu sangat diperlukan untuk proses relaksasi otak kita dalam bekerja.
Bukan dalam artian, tidak serius bekerja tetapi hal ini bisa dijadikan semacam "intermezo" agar "kerja otak" kita menjadi seimbang. Mungkin hanya sekedar ''guyon" ringan dan jangan sampai menyinggung perasaan teman/rekan juga. Maka, dari situ kita juga dapat mengenali rekan kerja kita sehingga memudahkan komunikasi kita apabila kita dituntut bekerja sama atau tergabung dalam satu tim di kemudian hari.


Every time u're able to find some humor in a difficult situation,
YOU WIN


-----oOo-----


Penulis : 
Linda Tetelepta, S.A.P



Alumni Universitas Diponegoro 
Anggota APIO

Kamis, 26 Februari 2015

Pelatihan Standart Pengamanan Tingkat Dasar (Gelombang 1)


 Sketsa Training  Bersama Mbak Happy 


Pelatihan Standart Pengamanan Tingkat Dasar 
(Gelombang 1)


“Menjaga keamanan bukan semata tugas Satpam atau tenaga keamanan saja melainkan seluruh karyawan yang berada ditempat tersebut”, begitulah kata Bp Astriawan Nugraha, S.H sebagai Instruktur Pada Pelatihan Standart Pengamanan Tingkat Dasar (Gelombang 1).

Pagi itu, hari sabtu 21 Februari 2015, kami dari Training Centre BPR Restu Group mengadakan Pelatihan Standar Pengamanan Tingkat Dasar (Gelombang 1).  Training tersebut diikuti 6 orang.

Selain praktek bela diri dasar, Bp Astriawan juga memberikan tips –tips mengenai bagaimana cara menjaga keamanan , khususnya di Bank.

Dari pelatihan tersebut tampak sekali para peserta sangat antusias, hal ini ditunjukkan dengan ekspresi peserta yang sangat semangat mengikuti pelatihan tersebut.
                                                                                                                  

Gambar 1 : Para peserta melakukan pemanasan



Gambar2 : Para peserta melakukan praktek beladiri dasar



---oOo---

 Penulis Oleh:
Happy Hapsari, S.H



Alumni Universitas Negeri Semarang

Anggota APIO




Rabu, 25 Februari 2015

Diagram Alur Penerimaan Karyawan Baru L-3

Diagram Alur Penerimaan Karyawan Baru L-3

Penerimaan Karyawan Baru di BPR Restu Group untuk posisi L-3 (contoh: Supervisor Marketing) yang perlu diketahui sebagai berikut :

1.       Proses Rekrutmen dan Seleksi (Tes tertulis dan wawancara dilakukan oleh Direksi BPR masing-masing)
2.       Apabila Lulus dilanjutkan wawancara di Kantor Pusat BPR Restu Group
3.       Mengikuti  Assessmen Psikologi di LPT Soegijapranata Semarang
4.       Mengikuti Presentasi di Kantor Pusat BPR Restu Group








--oOo--


Penulis:

Rahmi Hardyastuti, S.Psi


Alumni  2013 - Universitas Islam Sultan Agung 
Anggota APIO

Selasa, 24 Februari 2015

Wujudkan Komitmen Pelayanan sebagai Sebuah Prioritas

Pojok CS-KS
Cerita Santai, Karir, dan Seleksi " bersama Kang Franes




Seberapa inginkah anda dilayani???
Seberapa inginkah anda di istimewakan??
seberapa inginkah anda di perhatikan???


Itulah yang selalu muncul dipikiran saya ketika saya melihat customer....

apa yang anda inginkan jika anda sebagai customer???

ya..... setiap orang akan berbeda keinginannya...
maka dari itu, setiap individu akan berbeda cara pemenuhan kepuasannya....


Bersambung minggu depan....


Senin, 23 Februari 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 23 Februari 2015

GADO-GADO
Bersama Pak Tinus
(Anggota Himpunan Psikologi Indonesia & Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi)




Nenek Pembuat "Pincuk"
(Foto oleh Ir. Constantinus, MM di Warung Pecel "Mbok Kami" pada hari Kamis 19 Februari 2015).  


Memperhatikan. Duduk diam dan mengamati terus-menerus sambil berpikir tentang sesuatu : seorang nenek yang dengan teliti membuat tempat makan dari daun pisang yang dalam Bahasa Jawa disebut "pincuk".

* * *

"Mohon izin memotret, ya Nek," kata saya memohon izin memotret dalam Bahasa Jawa.

Nenek itu tersenyum. Perlahan. Se-perlahan setiap kali dia membuat lipatan-lipatan daun pisang menjadi "pincuk".

Saya memotret. Tersenyum. Mengucapkan terima kasih kepada Nenek yang masih selalu membuat "pincuk" dari daun pisang.

* * *

"Manusia akan menjadi tua dan mati," aku teringat apa yang tertulis di buku Filsafat yang harus aku pelajari di bangku kuliah Psikologi. 

Tetapi masalahnya bukan "menjadi tua" atau "kematian" itu sendiri. Sebab, setiap orang pasti "menjadi tua" dan "mati". Jadi ini alamiah saja. Bukan masalah.

Masalahnya adalah : bagaimana mengisi "kehidupan" ini, sehingga pada saatnya nanti ketika sudah "menjadi tua" ataupun "mati", maka orang akan menilai : apakah dia itu orang baik atau tidak di masa hidupnya / di masa mudanya. 

* * *

"Saya 'kan masih muda, Oom.... Apa relevansinya nenek itu dengan saya ?" tanya Slontrot kepada saya.

"Relevansinya jelas. Kamu sekarang memang masih muda. Tapi kamu pasti akan menjadi tua. Mungkin umurmu bisa menyamai umur nenek itu, mungkin lebih, mungkin juga kurang. Apapun, apakah di masa tuamu nanti, kamu bisa sebahagia nenek itu ?" tanya saya.

"Nenek itu terlihat bahagia, ya ?"

"Ya," kata saya. Dia menikmati masa tuanya.

"Saya ingin seperti nenek itu, bisa bahagia menjalani hidup apa adanya," kata Slontrot. "Bahagia melipat daun-daun pisang menjadi 'pincuk' buat tempat makan pecel".

Saya terdiam. Slontrot memang ada-ada saja, sok melankolis.

* * *

Tetapi, apakah saya memang ketika sudah tua juga bisa se-bahagia nenek itu ? Apa yang harus saya kerjakan ketika masih muda, supaya tidak menyesal di saat sudah tua dan tidak berdaya kelak ?


-----oOo-----



Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.



Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi 



Jumat, 20 Februari 2015

Cadangan Dana Pensiun dan Cadangan Pesangon (Imbalan Kerja)

Obras (Obrolan Santai) bersama Linda
Serba-Serbi "Hubungan Industrial"




Cadangan Dana Pensiun dan Cadangan Pesangon (Imbalan Kerja) 

"Mana yang Sukarela?? Mana yang Wajib ??''
Belakangan ini banyak perusahaan yang mulai memikirkan bahkan harus berusaha menyisihkan anggaran cadangan dana pensiun yang memang harus disiapkan. Hal ini berhubungan dengan masa kontrak, masa kerja sebagai karyawan tetap dan hingga masa habis kerja bahkan batas usia pensiun. Status setiap karyawan penting bagi kelangsungan masa kerja mereka untuk ke depannya. Karena setiap karyawan pasti memperhatikan hal itu. Kita perlu memisahkan kedua hal ini, Program Dana Pensiun dan Pesangon. Karena dua hal ini harus dijabarkan sendiri-sendiri. Keduanya, diatur dalam Undang-Undang, tetapi Dana Pensiun lebh bersifat sukarela sedangkan Pesangon lebih bersifat wajib. Dana Pensiun memberikan kesejahteraan kepada karyawan di hari tua dan dikelola secara berkala hingga karyawan tersebut tidak lagi bekerja. Untuk pesangon memang dilakukan secara sekaligus dengan bantuan dana kepada pekerja setelah terjadi PHK sebagai modal menyambung hidup sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
Paling tidak, kita jangan sampai salah mengartikan kata "pesangon". Siapa dulu yang akan diberikan hak "pesangon" tersebut.


-----oOo-----


Penulis : 
Linda Tetelepta, S.A.P


Alumni Universitas Diponegoro 
Anggota APIO

Rabu, 18 Februari 2015

Generasi Penerus BPR Restu Group

Generasi Penerus BPR Restu Group


Pada hari minggu tanggal 15 Februari 2015 di Jln Majapahit 129 B Semarang diadakan acara Temu Karyawan BPR Restu Group & Santosa Group. Berbagai acara diadakan untuk memeriahkan acara tersebut diantaranya Hot Dance, Film Edukasi BPR Restu Group, Wisuda Karyawan Pesiun, Karyawan Teladan BPR Restu Group, Doorprize, & Hiburan para Direksi. Acara tersebut sangat dinantikan oleh seluruh karyawan, apalagi Karyawan Kader/Teladan di BPR Restu Group yang mendapat apresiasi di Perusahaan. Karyawan Kader/Teladan mendapat perhargaan berupa piagam & hadiah kalung liontin berlogokan BPR Restu Group. Adapun nama-nama Karyawan Kader/Teladan BPR Restu Group periode kerja Jan-Des 2014 sebagai Berikut :

1.       Arif Aulia Rachman (AO-BPR Restu Artha Makmur)
2.       Arief Sampoerno (Kakas-BPR Restu Artha Makmur)
3.       Abdul Ghoni (Manajer Remedial & Recovery- BPR Restu Artha Makmur)
4.       Asih Kusumoningrum (Koordinator Wasdit-BPR Restu Artha Makmur) karyawan yang berturut-turut selama 5 kali mendapat penghargaan mulai dari tahun 2010 – 2015.
5.       Yulia Widyastuti (ADM Litigasi-BPR Restu Artha Makmur)
6.       Rusidiono (AO-BPR Restu Klepu Makmur)
7.       Yulianto (Kakas- BPR Restu Klepu Makmur)
8.       Santoso (Kacab- BPR Restu Klepu Makmur)
9.       Meirina Kusuma Wulandari (SPV Operasional-BPR Restu Klepu Makmur)
10.   Anik Tri Asmara (Wasdit-BPR Restu Klepu Makmur)
11.   Ayu Marantika (HR Contact & Sekdir- BPR Restu Klepu Makmur)
12.   Nur Salim (AO-BPR Restu Mranggen Makmur)
13.   Sutikno (AO-BPR Restu Klaten Makmur)
14.   Wahyono (AO-BPR Artha Mukti Santosa)
15.   Kusnadi (SPV AO-BPR Artha Mukti Santosa)
16.   Joko Tri Mulyono (SPV EDP-BPR Restu Klaten Makmur)

Inilah Beberapa Karyawan Berprestasi BPR Restu Group yang menjadi Karyawan Kader/Teladan periode kerja Jan-Des 2014





Memberian Kalung Liontin oleh Ketua Dewan Komisaris BPR Restu Goup




--oOo--


Penulis:

Rahmi Hardyastuti, S.Psi


Alumni  2013 - Universitas Islam Sultan Agung 
Anggota APIO

Senin, 16 Februari 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 16 Februari 2015

GADO-GADO
Bersama Pak Tinus
(Anggota Himpunan Psikologi Indonesia & Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi)




Keterangan Foto :

Tidak semua hal bisa kita atur. Ada banyak hal yang sudah ada secara alamiah. Yang bisa kita lakukan adalah melihat dan menangkap kesempatan alamiah itu untuk kebaikan kita dan orang lain.

(Foto oleh Ir. Constantinus)




Kesempatan. Ini adalah kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan, "Apa yang mendasari saya membuat foto di atas ?". 

Dulu, setiap kali saya jalan-jalan ke manapun, saya selalu membawa kamera Canon EOS DSLR 550D. Sekarang, karena (relatif) semua "handphone" sudah ada kameranya (meskipun tidak secanggih Canon DSLR), saya tidak lagi selalu membawa kamera DSLR karena sudah membawa "handphone" yang ada kameranya.

Memotret memang sudah menjadi "hobby" saya sejak masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar di tahun 1980. Saya sudah terbiasa "mencari-cari kesempatan" : apa yang bagus untuk difoto. Dan kebiasaan ini masih bertahan sampai sekarang. Foto di atas saya buat ketika saya sedang jalan-jalan pagi dengan istri di Pantai Marina - Kota Semarang, dengan menggunakan kamera Nokia "jadul" (kuno) E71 (karena saat itu saya niatnya bukan mau memotret, makanya tidak bawa kamera Canon DSLR yang gede ukurannya). Saya melihat ada "momen yang bagus", maka saya protret dengan kamera "handphone". MUMPUNG ADA KESEMPATAN, saya memotret dengan ALAT YANG ADA PADA SAYA SAAT ITU.

Nah, renungannya adalah : dalam mencari pekerjaan atau jenjang karir, apakah kita juga sudah selalu MEMPERHATIKAN LINGKUNGAN untuk mendapatkan KESEMPATAN yang baik (dalam arti positif) dan MENGGUNAKANNYA DENGAN KEMAMPUAN YANG SUDAH ADA pada kita ?


-----oOo-----



Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.



Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi 

Sabtu, 14 Februari 2015

Knowing Closely . . . .

Knowing Closely . . . .



The Happy Family of Mr. F. Widarto Subagio
(The Commissioner in BPR Restu Group )
(Komisaris di BPR Restu Group)





Left to Right:
Mrs. Kurniah Winata
Sebastian Adhitama Subagio
Mr. F. Widarto Subagio
Martin Adhitya Subagio



Posted by:
Ayu Sendilla Kartika, S. Hum

Alumni of Diponegoro University

Jumat, 13 Februari 2015

Malu sama Semut ..

Obras (Obrolan Santai) bersama Linda
Serba-Serbi "Hubungan Industrial"



Malu sama Semut .. 


Memang binatang yang satu ini patut diacungi jempol. Walaupun kecil tapi perjuangannya sangat luar biasa. Binatang sekecil itu ‘berkelahi dengan waktu’. 'Mereka' tidak akan tahu selama apa 'mereka' bisa bertahan hidup. Banyak hal yang bisa kita contoh dari binatang ini. Semut yang tidak punya hati nurani saja bisa memperjuangkan teman-teman 'mereka' demi tujuan yang sama walaupun terkadang hingga mengorbankan salah satu dari 'mereka' yang telah sama-sama berjuang. Selain itu, diantara 'mereka' justru tidak ada yang saling menyakiti.

Perjuangan semut yang seperti inilah yang patut kita contoh. Dalam kondisi apapun, mereka tetap menjaga satu sama lain. Terkadang perilaku manusia 'kalah' dengan semut. "Malu dong sama semut", kalau begitu.

Dalam dunia kerja sering kita menemui fenomena seperti ini. Goyahnya 'Integritas dan Teamwork' dalam bekerja. 
Walaupun hanya binatang 'kecil'. Kita patut mencontoh 'mereka'. Bahkan harus lebih, karena masalah kerjasama tim dalam bekerja justru lebih komplek dari 'mereka'.


- Ants is a Good Team -

-----oOo-----


Penulis : 
Linda Tetelepta, S.A.P


Alumni Universitas Diponegoro 
Anggota APIO

Kamis, 12 Februari 2015

PELATIHAN BASIC TRAINING AO BATCH 9A BPR RESTU GROUP BERSAMA Bp. F.WIDARTO SUBAGIO, S.E

                                                                                                   Sketsa Training  Bersama Mbak Happy 




Waktu menunjukkan pukul 8.45 , Training Basic AO – Batch 9A pun dibuka oleh saya (Happy Hapsari ) sebagai Moderator Training.
Sayapun menyapa  teman-teman “APA KABAR….???”  dan mereka dengan semangat dan mengepalkan tangan ke udara menjawab “Luarrrrrrbiasaaaa…….!!!!”.
Kali ini yang mengikuti Pelatihan ada dari  Divisi RKM, RAM, RMM, AMS, RTM, TMJ dan AYO.

Sebelum memasuki materi, Pak Wid (Sapaan akrab dari Pak Widarto) mengajak teman-teman AO Melakukan permainan . Permainan ini melatih otak kanan agar focus dan dapat menerima materi dengan baik.


Gambar 1 : Permainan mengasah otak kanan



Semakin siang training AO semakin seru. Selain Materi yang berbobot dan cara penyampaian dari Pak Widarto yang mengasyikan ,Pak Wid juga memutarkan Foto –Foto dan Film –Film Motivasi yang membuat para peserta semakin antusias mengikuti pelatihan Basic Training AO hari ini.



Gambar 2 : Antusiasme para peserta pelatihan


Buat temen-temen AO yang mau mengikuti pelatihan seperti ini bias segera mendaftarkan diri ke Direksi Masing- masing Divisi. Jadwal sudah kami tentukan mohon lihat di www.development4ever.blogspot.com


---oOo---

 Penulis Oleh:
Happy Hapsari, S.H



Alumni Universitas Negeri Semarang
Anggota APIO

Rabu, 11 Februari 2015

Kenapa KARYAWAN KADER UNGGULAN / TELADAN perlu diberikan penghargaan??

Kenapa KARYAWAN KADER UNGGULAN / TELADAN  perlu diberikan penghargaan??

Supaya karyawan termotivasi untuk bekerja menjadi lebih baik lagi dan memberikan contoh nyata kepada karyawan lain menjadi luar biasa itu mudah dengan semangat, kerja keras, tekun, dan disiplin. Setiap orang  mendapat kesempatan yang sama menjadi KADER UNGGULAN / TELADAN.
Definisi :
v  KADER UNGGULAN adalah karyawan yang TERBAIK DI BIDANGNYA dan karena itu layak dijadikan TELADAN
v  Istilah "KADER" digunakan untuk menekankan perlunya persiapan menyiapkan PEMIMPIN-PEMIMPIN di masa depan untuk proses kaderisasi & regenerasi.
v  KADER UNGGULAN ini harus menonjol secara KOMPLIT / MENYELURUH, baik aspek PRODUKTIVITAS maupun INTEGRITAS & KOMPETENSI (tidak boleh "pincang", sehingga memang layak dijadikan teladan).

KADER UNGGULAN bukan semata-mata mempertahankan tradisi bahwa setiap divisi harus ada, tetapi memang sungguh-sungguh MENONJOL dalam PRODUKTIVITAS, INTEGRITAS, dan KOMPETENSI (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja).

Oleh karena itu, "penjaringan  nominator / kandidat KADER UNGGULAN" dilakukan dengan berbagai saluran, yaitu :

1)      Direksi BPR. Direksi BPR memilih dari anak buahnya yang sepanjang tahun 2014 memiliki penilaian dengan kualifikasi KADER, untuk di-nominasi-kan sebagai KANDIDAT KADER UNGGULAN di bidang MARKETING dan di bidang NON MARKETING.

2)       Selaku Komisaris Pendamping di bidang Marketing dan Non Marketing.

3)      Selaku Komisaris Pendamping di bidang Marketing.

4)       Selaku SKAI, yaitu untuk memberikan "catatan keberatan" apabila kandidat-kandidat yang dimajukan ternyata dinilai "bermasalah" berdasarkan temuan SKAI.

5)      HRD berdasarkan data penilaian sepanjang 2014 mengecek apakah kandidat-kandidat tersebut memang sungguh-sungguh dari bulan ke bulan ber-kualifikasi "KADER" (validitas data dari bulan ke bulan, bukan hanya data di akhir tahun).

(I) Kelompok KADER UNGGULAN
(a) Marketing L-2 / L-3 / L-4
-          Bekerja sejak tanggal : .....
-          Posisi sepanjang 2014: ….
-          Kualifikasi Berdasarkan Rata-rata Penilaian Bulanan Mar-Des 2014:….
-          Rata-rata OSC sepanjang Jan-Des 2014 adalah : Rp .... M
-          Rata-rata NPL sepanjang Jan-Des 2014 adalah : ....%
-          Rata-rata DOD sepanjang Jan-Des 2014 adalah : ....%
-          Rata-rata NOA sepanjang Jan-Des 2014 adalah : ....
-          Inovasi / Rintisan Baru / Kepeloporan yang dilakukan nama tersebut dalam periode Jan-Des 2014 yang sudah memberikan Hasil yang Sukses Luar Biasa bagi Perusahan adalah (uraikan dengan singkat, padat, dan jelas) : .....

(b) Non Marketing L-2 / L-3 / L-4

-          Bekerja sejak tanggal : .....
-          Posisi sepanjang 2014: ….
-          Kualifikasi Berdasarkan Rata-rata Penilaian Bulanan Mar-Des 2014:…..
-          Inovasi / Rintisan Baru / Kepeloporan yang dilakukan nama tersebut dalam periode Jan-Des 2014 yang sudah memberikan Hasil yang Sukses Luar Biasa bagi Perusahan adalah (uraikan dengan singkat, padat, dan jelas) : .....


Dengan sistem diatas tidak diharuskan bahwa di setiap BPR pasti ada KADER UNGGULAN-nya, kalau memang ternyata di beberapa BPR masih belum ada KADER UNGGULAN. 


--oOo--


Penulis:

Rahmi Hardyastuti, S.Psi









Alumni  2013 - Universitas Islam Sultan Agung 


Anggota APIO