Senin, 05 Oktober 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 05 Oktober 2015

GADO-GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri, Anggota Himpunan Psikologi Indonesia, Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi)




MELATIH DIRI SENDIRI UNTUK MEMBUAT CATATAN ANALISIS PERISTIWA SEHARI-HARI. Memang, kalimat tersebut terkesan relatif panjang. Tetapi intinya sederhana saja : analisislah peristiwa yang dijumpai dalam keseharian, kemudian catatlah. Itu saja.

"Sebenarnya buat apa tho ?" tanya Slontrot. 

Saya tahu bahwa Slontrot akan bereaksi. Sebab, Slontrot itu ahli dalam obrolan tetapi nol dalam tulis-menulis.

"Untuk melatih berpikir secara sistematis," jawab saya.

Slontrot semakin penasaran.

"Berpikir secara sistematis bagaimana ? Saya memang tidak pernah menulis. Tapi masa' karena saya tidak pernah menulis, cara berpikir saya tidak sistematis ?" tanya Slontrot.

"Terus, kenapa kamu tidak pernah menulis ?" tanya saya kepada Slontrot.

"Lha itu.... Saya itu kalau mau menulis, bingung mau mulai dari mana....," kata Slontrot jujur.

"Terus, kamu juga bingung 'kan, setelah itu mau menulis apa, kemudian mau menulis apa, begitu seterusnya sampai tulian itu selesai....," timpal saya.

Slontrot mengangguk-anggukkan kepalanya. 

"He....he...he.... Memang iya," katanya.

"Ya begitu itu yang dimaksud dengan cara berpikir kamu tidak sistematis, sehingga kamu tidak bisa menulis....mulai dari mana....terus ke mana....akhirnya sampai di mana....," kata saya.

Slontrot tidak membantah.

* * * * *

Menulis itu merupakan ketrampilan, seperti naik sepeda. Sebenarnya, semua orang bisa. Yang penting, memang harus berlatih. Semakin banyak berlatih, akan semakin mahir.

Demikian pula dengan berpikir secara sistematis, yang merupakan dasar dari membuat tulisan.

* * * * *

"Kamu menulis apa kali ini ?" tanya Slontrot kepada saya.

"Menulis catatan pribadi analisis saya setelah menonton film yang berjudul The Martian", jawab saya.

"Apa yang kamu tulis ?" tanya Slontrot.

"Hal-hal yang berkesan buat saya. Misalnya, betapa tokoh utama yang bernama Mark Witney merasa gembira ketika ada satu tunas kentang yang bisa tumbuh di laboratoriumnya di Planet Mars. Dia menyentuh tunas itu dengan lembut sambil berkata "hallo" kepadanya. Dan meskipun kelak dia sudah kembali ke bumi, pada saat dia melihat ada tunas tumbuhan liar yang tumbuh di jalanan, dia tetap mengusap tunas itu dengan lembuat dan berkata "hallo" kepadanya," kata saya. "Adegan ini sangat menyentuh hati, yaitu tentang betapa pentingnya menghargai kehidupan".

* * * * *

Tentu saja, bakat menulis dan berpikir sistematis masing-masing orang berbeda-beda. Tetapi ketika secara umum sudah diketahui bahwa ketrampilan menulis dan berpikir sistematis itu penting untuk bekerja dan meniti karir, kenapa tidak dilatih sejak sekarang, dengan memulai membuat catatan tentang analisis pengalaman dalam hidup sehari-hari ?


-----oOo-----
 
Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar