Kita
semua tahu, sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik apabila perusahaan
tersebut memiliki tiga pondasi utama yaitu, sumber daya fisik, modal dan sumber
daya manusia. Ketiga hal tersebut harus bersinergi agar dapat memperlancar laju
operasional dalam pencapaian tujuan yang direncanakan. Sumber daya fisik
merupakan berbagai jenis inventaris peralatan yang dibutuhkan untuk memulai
serta menjalankan roda perekonomian perusahaan. Sumber daya manusia adalah hal
yag paling penting karena fungsinya menggerakkan dua sumber daya laiinya.
Sumber
daya manusia terutama karyawan membutuhkan stimulus berkelanjutan agar tetap
bisa menjalankan tugas tugasnya dengan baik, dalam hal ini, motivasi kerja
sangat dibutuhkan. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak akan merasa antusias
menyelesaikan pekerjaannya dan akan sering merasa putus asa apabila mengalami
kegagalan. Pemimpin atau pemilik perusahaan harus peka terhadap kondisi ini
karena lambat laun akan mempengaruhi seluruh kinerja organisasi sehingga tujuan
sulit bisa tercapai.
Motivasi
dapat diartikan sebagai suatu gairah, semangat dan kekuatan yang menggerakkan
seseorang untuk bekerja. semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh orang
tersebut, maka semakin baik kinerjanya. Ia juga akan lebih mudah menghadapi
setiap kendala yang ada. Sebaliknya, saat motivasinya menurun, maka ia akan
kehilangan performa dan semangat untuk tetap menghasilkan nilai positif dalam
pekerjaannya.
Pemimpin
yang bijak adalah mereka yang juga mengerti dengan kondisi dan kebutuhan
karyawan yang bekerja di bawahnya. Atasan seharusnya tidak hanya
memprioritaskan masalah pencapaian tujuan tetapi juga lebih peka terhadap
keadaan SDA karena bagaimanapun merekalah yang menggerakkan setiap ide dan
rencana yang telah disusun. Tanpa karyawan, maka ide-ide kreatif tidak akan
dapat dijalankan dan perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan yang
diharapkan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan tingkat moral dan motivasi pada
karyawan yaitu:
1.
Tingginya beban kerja karyawan yang melebihi
kemampuan dimana waktu yang tersedia dan system yang mendukungnya itu terbatas.
2.
Kurangnya wewenang untuk mengambil keputusan
sedangkan tanggung jawab yang harus dipikul masing – masing karyawan sangat
besar.
3.
Imbalan yang kurang memadai atau tidak sesuai
dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan.
4.
Pendelegasian kerja yang tidak adil dan fleksibel,
sehingga menimbulkan kecemburuan social diantara masing – masing karyawan.
5.
Terjadinya deskriminasi yang terlihat dari cara
penilaian setiap karyawan yang tidak
sesuai pada kompetensi masing – masing, melainkan penilaian tersebut hanya
berdasar pada penilaian subjektif.
Sumber
:
http://ilmumanajemensdm.com/kenapa-motivasi-kerja-karyawan-menurun-drastis-dan-apa-solusinya/#sthash.7sTKmcwQ.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar