“gethuk asalae saka telo, yen ora pethuk atine dadi gelo”
“randu lumbung etane alas kethu, eling nabung ya eling Restu”
Klaten yang sangat
panas di siang hari ini membuat rombongan kecil berbaju orange biru merapatkan
kendaraan di sebuah kedai tradisional yang sangat sederhana. Kedai yang sederhana
ini rupanya sudah melegendaris kemana-mana dengan produk unggulan tanpa KW,
itulah Gethuk Yoko Kurung. Hampir
semua pembeli berasal dari kalangan menengah ke atas sampai pada kelas borjuis.
Mengapa demikian? Karena memang rasa dan tekstur gethuknya tiada dua, selain
itu harganya sangat bersahabat dengan kantong. Penampilan dan bahan yang masih
serba tradisional mampu menjaga lidah para pembeli untuk tidak berpindah ke
produk lain yang sejenis.
Berasal dari Pedan,
salah satu kecamatan dari Kabupaten Klaten yang lebih terkenal dibanding
Klatenya sendiri. Ibarat pulau Bali di mata dunia, Bali is Bali, tidak banyak yang tahu kalau Bali itu bagian dari
Indonesia. Begitu juga Pedan, Pedan is
Pedan, padahal Pedan hanya salah satu bagian dari Kabupaten Klaten, namun
perekonomian di wilayah ini lebih berkembang pesat dibanding Klaten wilayah
kota. Salah satu ikon yang terangkat dari Pedan adalah batik lurik tenun asli.
Hari ini kami
bertiga (Erna CRO, Ifan IT, dan Agustin Sekdir) melakukan liputan ke pusat
batik tenun asli sli sli sli Pedan-Klaten-Indonesia ini. Sepulang dari liputan
kami sengaja mampir untuk membeli buah tangan gethuk yoko. Karena sudah akrab
dengan pedagang gethuk, kami menawarkan spanduk untuk promosi gethuk yang
terkenal ini. Harapannya nama Restu akan semakin terkenal dimana-mana dengan
sasaran dari seluruh lapisan masyarakat.
Demikian cerita
hari ini, selamat melanjutkan aktivitas di sore menjelang petang, salam Restu,
Solusi Keuangan Anda…
-----JJJJJ-----
Oleh :
Agustin R’
Sekretaris
Direksi & HR Contact RTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar