Pagi hari ini tiba – tiba saya teringat pada kejadian 3 tahun yang lalu, dimana hal
ini terjadi di saat saya masih duduk di bangku perkuliahan. Hal sepele memang,
tapi ternyata hal ini membuat kekacauan yang lumayan fatal. Kejadian ini
bermula pada saat saya dan rekan – rekan senat bermaksud mengadakan suatu
seminar di kampus. Kebetulan saya kebagian jadi sie acara, 3 hari sebelum hari
H saya dapat kabar kalau pembicara
mendadak tidak bisa hadir mengisi karena ada tugas mendadak. Saya langsung
mengkoordinasikannya dengan seoarang teman yang menjadi ketua pelaksana. Teman
saya terlihat sedang asik mengotak – atik gadgetnya, dan terjadi percakapan
singkat yang cukup membuat saya sediikit
kesal.
Saya : “ Mai, ini ada kabar pembicara
seminarnya gak bisa datang karena ada
acara mendadak. Terus sekarang mau diganti siapa?” ujarku dengan nada
sedikit panik.
Teman : “ …”. Tanpa
berkata – kata , tetap sambil tetap mengotak atik HP nya.
Saya : “ Mai….
Gimana nih??? Kita mau ganti sapa pembicaranya??” nadaku
mulai agak meninggi karena melihatnya tanpa
respon.
Teman : Hanya
menatap kearahku sebentar lalu balik lagi focus ke HP nya dan
sibuk memainkan HP. Hanya sebuah kata yang
keluar dari mulutnya..
“OK”.
Saya dan beberapa teman yang melihat kejadian itu langsung saja
meninggalkan ruangan meninggalkan teman sya itu sendiri yang masih tetap sibuk
dengan HPnya. Besoknya ketika saya
bertanya kepadanya apakah kita dusah dapat pembicara, dia selalu bilang “ok”
“itu gampang”. Well saya sudah menyampaikan kepada ketua pelaksanan, dan
berharap akan segera ada tindak lanjutnya.
Akhirnya sampailah pada hari H, tepatnya acara Seminar yang kami
adakan di kampus hari itu. Ketika sampai kampus saya melihat muka teman saya
(Ketua Pelaksana) terlihat begitu kebingungan dan hampir menangis. Ketika saya
bertanya kepada salah satu rekan saya, kenapa? Ada apa? Ternyata belum ada pembicara dalam
seminar hari itu. Sontak saya sangat kaget mendengarnya, padahal 3 hari yang
lalu saya sudah menyampaikan kabar itu kepadanya. Akhirnya seminar yang
harusnya sukses jika kita bisa mencari pembicara pengganti, ternyata gagal
total.
Dari cerita tersebut kita bisa mengambil banyak hikmah dan
kesimpulan. Jangan pernah kita anggap sepele hal ini “mendengarkan”, ketika
orang lain memberikan informasi kepada kita, dengarkan dengan seksama dan
berikan respon yang baik agar tidak terjadi hal yang tidak diingankan nantinya.
Mendengarkan orang lain itu penting, hal itu bisa membuat orang lain memberikan
penilaian kepada kita. Mari perbaiiki diri kita agar bisa jadi lebih baik ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar