GADO-GADO
Bersama Pak Tinus
(Anggota Himpunan Psikologi Indonesia & Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi)
Nenek
Pembuat "Pincuk"
(Foto oleh Ir. Constantinus, MM di Warung Pecel
"Mbok Kami" pada hari Kamis 19 Februari 2015).
Memperhatikan.
Duduk diam dan mengamati terus-menerus sambil berpikir tentang sesuatu :
seorang nenek yang dengan teliti membuat tempat makan dari daun pisang yang
dalam Bahasa Jawa disebut "pincuk".
*
* *
"Mohon
izin memotret, ya Nek," kata saya memohon izin memotret dalam Bahasa Jawa.
Nenek
itu tersenyum. Perlahan. Se-perlahan setiap kali dia membuat lipatan-lipatan
daun pisang menjadi "pincuk".
Saya
memotret. Tersenyum. Mengucapkan terima kasih kepada Nenek yang masih selalu
membuat "pincuk" dari daun pisang.
*
* *
"Manusia
akan menjadi tua dan mati," aku teringat apa yang tertulis di buku
Filsafat yang harus aku pelajari di bangku kuliah Psikologi.
Tetapi
masalahnya bukan "menjadi tua" atau "kematian" itu sendiri.
Sebab, setiap orang pasti "menjadi tua" dan "mati". Jadi
ini alamiah saja. Bukan masalah.
Masalahnya
adalah : bagaimana mengisi "kehidupan" ini, sehingga pada saatnya
nanti ketika sudah "menjadi tua" ataupun "mati", maka orang
akan menilai : apakah dia itu orang baik atau tidak di masa hidupnya / di masa
mudanya.
*
* *
"Saya
'kan masih muda, Oom.... Apa relevansinya nenek itu dengan saya ?" tanya
Slontrot kepada saya.
"Relevansinya
jelas. Kamu sekarang memang masih muda. Tapi kamu pasti akan menjadi tua.
Mungkin umurmu bisa menyamai umur nenek itu, mungkin lebih, mungkin juga
kurang. Apapun, apakah di masa tuamu nanti, kamu bisa sebahagia nenek itu
?" tanya saya.
"Nenek
itu terlihat bahagia, ya ?"
"Ya,"
kata saya. Dia menikmati masa tuanya.
"Saya
ingin seperti nenek itu, bisa bahagia menjalani hidup apa adanya," kata
Slontrot. "Bahagia melipat daun-daun pisang menjadi 'pincuk' buat tempat
makan pecel".
Saya
terdiam. Slontrot memang ada-ada saja, sok melankolis.
*
* *
Tetapi,
apakah saya memang ketika sudah tua juga bisa se-bahagia nenek itu ? Apa yang
harus saya kerjakan ketika masih muda, supaya tidak menyesal di saat sudah tua
dan tidak berdaya kelak ?
-----oOo-----
Penulis:
Ir. Constantinus, M.M.
Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun.
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar