Apa itu persepsi ?
Persepsi adalah penglihatan,
bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Persepsi adalah suatu proses
penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan)
untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan)
yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, hidung. Secara singkat
dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau
menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem panca indera. Misalnya pada
waktu seseorang melihat gambar, membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu,
ia akan melakukan interpretasi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan
relevan dengan hal-hal itu.
Coba lihat gambar dibawah ini :
Gambar 1
Garis yang terlihat tampak tidak diagonal, tapi sebenarnya semua
garis diagonal. Buktikan dengan penggaris!!
Gambar 2
Terlihat seperti 2 wajah yaitu Kakek & Nenek, tapi
sebenarnya ada 2 orang laki-laki dan perempuan yang duduk bersama (laki-laki bertopi
yang sedang bermain gitar dan perempuan sedang memegang kendi diatas kepalanya).
Kesan pertama merupakan faktor penting
dalam proses persepsi manusia. Setiap orang dari kita pasti memiliki hari yang
baik dan hari yang buruk dalam kehidupan kita, bahkan faktor baik dan buruk
tersebut dapat mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kita. Apakah kita
membuat kesan pertama kita pada hari yang baik atau buruk. Informasi pertama
yang kita dapat dari orang lain cenderung mempengaruhi pendapat kita terhadap
mereka dibandingkan informasi-informasi selanjutnya. Sebagai contoh: Ketika
kita pertama bertemu dengan orang dengan sikap yang ramah, sopan, supel,dan mudah
bergaul. Menandakan bahwa orang itu baik dan kesan pertama dengan orang itu
positif. Setelah itu kita bertemu kedua kalinya dengan orang tersebut berpakaian acak-acakan,
minum-minuman keras. Namun kesan pertama positif akan mengabaikan hal tersebut
bahwa hal tersebut karena sesuatu hal sedang menimpanya. Dan sebaliknya, ketika
bertemu orang dengan kesan pertama negatif
dan ketika bertemu kembali kedua kalinya kesan yang terlihat positif, namun
karena awalnya negatif. Maka kesan yang mendominasi justru yang negatif.
-oOo--
Penulis:
Rahmi Hardyastuti, S.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar