Pojok CS-KS
Cerita Santai, Karir, dan Seleksi " bersama Kang Franes
Selasa, 12 Mei 2015 di PPSDM Restu Group dilaksanakan Pelatihan untuk Para HRC BPR Restu Group. Materi yang dibahas sangat menarik, yakni membahas tentang Cara melakukan Screening Lamaran Masuk. Dibawah ini akan saya sajikan sedikit materi pelatihan tersebut:
1.
HRC harus hafal syarat pemegang jabatan yang ditulis
di iklan lowongan (harus memegang iklan lowongan kerja ketika melakukan
screening lamaran).
2.
HRC harus hafal syarat dalam MRF (Manpower Request
Form) yang biasanya lebih detail daripada syarat yang ditulis di iklan lowongan
kerja (HRC harus membawa MRF ketika melakukan screening lamaran).
3.
HRC harus membaca indikasi kepribadian pelamar yang
memenuhi syarat (1) dan (2) dari penampilan berkas lamaran :
a)
Ketelitian (banyak salah ketik atau tidak)
b)
Kerapian (berkas lamaran bersih atau jorok, termasuk
kualitas huruf ketika memprint, pilihan
kertas, kejelasan pasfoto, kejelasan dan kerapian fotokopi lampiran (bisa
dibaca atau asal saja))
c)
Hasrat berprestasi (lampiran surat lamaran komplit
dan disusun urut sesuai yang ditulis di surat lamaran atau tidak)
d)
Common sense / logika berpikir umum (surat lamaran
dan daftar riwayat hidup harus ditandatangani, kecuali kalau dikirim lewat
email)
e)
Daya juang pada pelamar yang sudah berpengalaman
(apakah rata-rata masa kerja di tiap perusahaan adalah 2 tahun ke atas (= daya
juang baik), rata-rata 1 tahun (= daya juang cukup baik), atau rata-rata 3
bulan - 6 bulan (= daya juang kurang baik))
f)
Star Performers (apakah pelamar menuliskan dan
melampirkan Surat / Piagam Penghargaan)
g)
Taat pada Aturan (apakah fotokopi KTP dan SIM
menunjukkan bahwa KTP dan SIM masih hidup atau sudah mati)
h) Jujur dan
Terbuka (apakah penulisan pengalaman kerja ditulis secara urut tahun dan
lengkap disertai nama perusahaan, tanggung jawab pekerjaan / kriteria sukses,
dan alasan keluar dari perusaah tersebut, atau sebaliknya hanya berupa
informasi singkat yang menggambarkan pelamar ingin ada informasi yang
dikaburkan; apakah semua yang dituliskan disertai fotokopi dokumen yang terkait)
4. HRC harus
mencocokkan tulisan di surat lamaran dengan daftar riwayat hidup dan fotokopi
lampiran (gunakan pensil untuk membuktikan cocok atau tidak cocok antar dokumen
tersebut).
5. Kalau ada
fotokopi lampiran yang belum ada padahal ditulis di surat lamaran dan / atau
daftar riwayat hidup, maka saat mengundang pelamar untuk tes tertulis dan
wawancara, HRC harus berpesan supaya fotokopi berkas dimaksud harus dibawa
pelamar untuk melengkapi berkas lamaran.
6. Kalau lamaran
lewat email, pada saat HRC mengundang pelamar untuk tes tertulis dan wawancara,
HRC harus berpesan supaya pelamar membawa surat lamaran dan daftar riwayat
hidup asli yang ditandatangani pelamar.
7. Tidak
apa-apa kalau tidak ada legalisir fakultas pada fotokopi ijazah dan fotokopi
transkrip nilai.
8. Tidak
apa-apa kalau tidak ada Kartu Pencari Kerja dari Disnaker.
9. HRC harus
punya wawasan komplit tentang lowongan apa saja yang ada di BPR tersebut,
sehingga HRC bisa mengalihkan lamaran tertentu ke lowongan yang lain (meskipun
lowongan itu belum diiklankan).
10. HRC
meregister lamaran yang masuk dan yang diproses di komputer (di HR Korporat,
kalau sudah dites dan diwawancara, pasti bisa ditemukan di email HR Korporat
dan bisa diakses oleh yang berwenang dari mana saja dan kapan saja).
Demikian yang dapat saya sampaikan. Sukses untuk pada HRC BPR Restu Group.
Sumber artikel:
Materi Pelatihan HRC BPR Restu Group
12 Mei 2015 - oleh Bp. Ir. Constantinus, M.M.
Kang Franes memulai karirnya sebagai Praktisi Human Resources sejak 2011.
Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO).
Special Tanks to:
Ir. Constantinus, M.M.
Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan
Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar