Selasa, 30 Juni 2015

Arti Penting Sebuah Pelayanan Kaki Lima Tidak Siap Buka Puasa




Gambar 1. Menu Makanan yang Batal Saya Pesan


Lamper, Minggu/ 28 Juni 2015.
Menjelang buka puasa, saya mengajak teman dekat saya ke salah satu pedagang kaki lima yang gosipnya asik buat kongkow-kongkow di sekitar lamper.

Ditengah perjalanan saya ceritakan bagaimana enaknya menu masakan di sana....
sesampainya disana kami susah memarkirkan kendaraan kami.. terlebih tidak ada petugas parkir...
suasana disana sangat ramai... maklum semua orang pada ngabuburit di sana....

Kami memilih tempat duduk dekat dengan juru masak,
dari sana kami melihat begitu sibuknya si juru masak melayani pesanan...

tidak terasa, kami sudah duduk sekitar 1 jam... tanpa ada yang mengantarkan menu makanan yang akan kami pesan....
sadar ada yang tidak beres... segera saya menemui pelayan yang sedang sibuk membantu juru masak...
"saya minta tolong diberikan daftar menunya mas..." pinta saya pada pelayan tersebut.
"tunggu mas.... eh ini mas... menunya... tapi maaf bolpointnya habis..."  jawab dia dengan cepat

saya hanya tersenyum mendengar perkataan dia...
"bagaimana cara memesan menunya kalo bolpointnya saja tidak ada... apa saya bolongin???" gumam saya dalam hati...

sambil saya memilih menu... saya memperhatikan beberapa orang yang komplain tentang menu yang di masaknya lama... dan mereka satu persatu membatalkannya....

"mas... kita pindah aja yuk.... saya sudah tidak sreg makan disini.." ungkap teman saya dengan nada kecewa...
"ya sudah...." jawab saya sambil berdiri dan membawa daftar menu...

sambil saya menyerahkan menu... "mas, mohon maaf saya tidak jadi makan di sini... berapa untuk 2 botol es teh nya..."

pelayan memandang saya, dan berkata " tujuh ribu rupiah mas..."

lalu saya berikan uang Rp. 10.000,-

Pelayan menerima sambil berkata "tidak ada uang pas mas??'

saya jawab... "tidak ada mas..."

terus si pelayan segera membolak balik dompetnya... dan segera berjalan lambat ke arah ruang khusus karyawan...

setelah 10 menit...
si karyawan datang dan bilang maaf pak... kembaliannya tidak ada....

saya hanya tersenyum....
"ya sudah, untuk anda saja kembaliannya mas...." dan saya biarkan berlalu...

Buka puasa yang sungguh menguras kesabaran heheheh.....

Diskusi:
Setelah membaca cerita di atas...
ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, sebagai berikut:
1. Tempat saya makan, tidak siap melayani konsumen banyak yang datang secara tiba-tiba
2. Tidak ada pembagian kerja yang jelas
3. Kurang personil
4. Belum memahami "arti penting dari sebuah pelayanan dan nama baik"
5. Tidak terlihat adanya Team leader yg bisa langsung menangani kasus khusus yang mendadak

--ooOoo--


Jika saya menjadi Team Leader di tempat itu... apa yang akan saya lakukan??
yang pasti saya akan segera menolak ketika pelanggan yg kekesalan karena menunggu lama pesanan itu hendak membayar teh manis tersebut...

Ilustrasi:
Pelanggan datang dengan wajah tidak seceria pas dia masuk ke rumah makan....
sambil dia menyerahkan menu... "mas, mohon maaf saya tidak jadi makan di sini... berapa untuk 2 botol es teh nya..."

maka akan segera saya jawab dengan halus:
Terima kasih banyak atas kunjungannya pak, mohon maaf jika membuat bapak menunggu lama untuk pesanannya. sebagai ungkapan permohonan maaf kami, untuk es tehnya bapak tidak perlu membayarnya.. :)
semoga untuk lain kesempatan bapak tidak kapok untuk berkunjung ke tempat kami...
(diakhiri dengan senyuman...)

saya, jamin...
setidaknya si pelanggan itu akan sedikit reda rasa kesalnya...





-----oOo-----


Penulis: 
Franes Pradusuara, S.Pt., M.Si


Kang Franes memulai karirnya sebagai Praktisi Human Resources sejak 2011. 
Anggota  Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar