Senin, 06 April 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 06 April 2015


GADO-GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri, anggota HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), anggota APIO (Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi)).


Keterangan Foto :
Harmonika adalah alat musik yang murah harganya dan praktis dibawa ke mana saja. Alat musik ini cocok dimainkan oleh  anak-anak sampai orang tua. 
(Foto oleh : Ir. Constantinus)

* * *

HARMONIKA. Ini adalah alat musik yang dapat saya beli di masa kecil saya (karena keterbatasan ekonomi orang tua). Seingat saya, saya sudah bermain harmonika ketika saya masih kelas 2 Sekolah Dasar. Sayangnya, saya tidak secara serius melatih diri bermain harmonika. Saya bermain harmonika sekedar sebagai hobi saat mengisi waktu luang. Sampai sekarang. Sampai usia saya sudah 45 tahun.

* * *

Tidak pernah saya duga, beberapa teman kantor mengidentikkan saya dengan harmonika. Memang, saya satu atau dua kali pernah bermain harmonika di depan mereka, tetapi itupun hanya sebentar-sebentar saja. Mungkin, mereka terkesan karena saya juga menciptakan Lagu Mars Perusahaan dan memainkannya juga dengan harmonika !

* * *

"Apa sih yang mau kamu katakan ?" tanya Slontrot. Pandangan matanya menyelidik.

"Bahwa kalau mau main alat musik, ya mainkan saja alat musik yang kamu punya, yang bisa kamu beli," jawab saya.

"Memang kamu waktu kecil dulu tidak ingin dibelikan gitar oleh orang tuamu ?" tanya Slontrot lagi.

"Ya kepingin juga. Tapi melihat kondisi keuangan orang tua, tidak tega rasanya minta dibelikan gitat....bahkan yang murah sekalipun," kata saya.

* * *

Saya punyak kakak kelas di SMA Kolese Loyola. Namanya Jubing. Dia sangat ahli memainkan gitar akustik. Dia pemain gitar akustik profesional, sering pentas, dan sudah bikin album-album gitar akustik.

Dalam salah satu kesempatan pentas, Jubing bilang kepada semua pengunjung (salah satunya adalah saya) bahwa dia bermain gitar karena dulu dia hanya punya gitar. Makanya, dia sekarang ahli main gitar. Kalau dulu dia punya piano, mungkin dia sekarang jadi pianis.

* * *

Mungkin, kita tidak memiliki apa yang kita inginkan. Tetapi kalau apa yang kita miliki itu kita kuasai dengan baik, maka kita akan dikenal orang sebagai ahli di bidang itu. Bisa saja itu alat musik. Bisa juga pendidikan. Bisa saja itu pekerjaan. Mungkin memang yang kita punyai tidak se-ideal apa yang kita inginkan, tetapi yang ada pun cukuplah, asal kita menjadi ahli dengan itu.


Yang terpenting adalah, menyadari bahwa yang kita punyai adalah karunia dari Tuhan, dan dengan menguasai itu sampai menjadi ahli, maka kita menjadi bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

-----oOo-----

Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar