Senin, 10 Agustus 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 10 Agustus 2015

GADO-GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri, Ilmuwan Psikologi - Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Anggota Asosiasi Psikologi Industri & Organisasi (APIO))



BERANI MENERIMA TANTANGAN, SIAP DENGAN KETIDAKPASTIAN. Kata-kata ini sangat penting bagi para pelamar kerja. Mengapa ? Karena secara langsung saya mendapatkan fakta bahwa pada saat saya membuka lowongan kerja untuk posisi SALESMAN, yang melamar sedikit. Sebaliknya, pada saat saya membuka lowongan kerja untuk posisi ADMINISTRATIF, yang melamar banyak sekali. Banyak sekali orang yang ingin bekerja di bidang ADMINISTRATIF saja, bukan di bidang SELLING, karena bekerja di bidang SELLING (menjadi SALESMAN) itu DIKEJAR TARGET dan harus bekerja DI LUAR KANTOR (kalau panas ya kepanasan, kalau hujan ya kehujanan).

* * * * *

"Lho, memangnya wajar kalau orang lebih suka bekerja di bagian ADMINISTRATIF ? Tidak dikejar TARGET, tidak KEPANASAN, tidak KEHUJANAN, karena bekerja di dalam ruang kantor yang ber-AC ?" tanya Slontrot.

"Iya. Memang wajar. Kalau semua orang ingin jadi SALESMAN dan tidak ada yang mau bekerja sebagai karyawan bagian ADMINISTRATIF, ya repot juga." jawab saya.

"Terus maksud kamu bagaimana, sih ?" tanya Slontrot lagi.

"Begini. Ada ketidakseimbangan antara orang yang ingin bekerja sebagai SALESMAN dan sebagai staf ADMINISTRASI. Akibatnya, lowongan kerja sebagai SALESMAN selalu tidak terisi penuh, sedangkan untuk lowongan staf ADMINISTRASI persaingannya ketat sekali karena pelamarnya sangat banyak. Saya hanya memberitahukan kondisi ini saja. Maksudnya, semoga sebagian orang SADAR dan mempersiapkan diri untuk melamar kerja menjadi SALESMAN saja," jawab saya.

"Memang kamu betul juga. Tetapi kalau melamar jadi SALESMAN, 'kan dikejar TARGET," kata Slontrot.

"Memangnya kerja di bagian ADMINISTRASI tidak dikejar TARGET ? Semua pekerjaan ada TARGET yang harus dipenuhi. Kalau seseorang bekerja di bagian ADMINISTRASI dengan dasar pemikiran tidak ada TARGET, maka dia akan TERSISIH alias tidak lulus masa percobaan," kata saya.

"O....begitu, ya ? Terus, kalau kerja jadi SALESMAN itu 'kan kalau PANAS ya KEPANASAN, kalau HUJAN ya KEHUJANAN ?" tanya Slontrot lagi.

"Begini..... Apa ya  kalau masuk kerja menjadi SALESMAN, maka sampai PENSIUN ya akan jadi SALESMAN terus ? Ya tidak, dong....," kata saya.

"O....begitu, ya ? Memangnya, kalau masuk kerja jadi SALESMAN, terus bisa dapat PROMOSI JABATAN apa ?" tanya Slontrot.

"Asal kamu tahu.... Promosi Jabatan itu paling cepat dari posisi SALESMAN. Kenapa ? Sebab dia yang AHLI CARI KONSUMEN alias AHLI CARI UANG untuk perusahaan. Makanya, jabatan TOP MANAGEMENT di banyak perusahaan itu banyakyang diisi oleh karyawan yang awalnya bekerja menjadi SALESMAN, karena mereka ini tahu tentang PRAKTEK bagaimana MENGEMBANGKAN BISNIS alias mencari dan mempertahankan KONSUMEN," saya menjelaskan panjang lebar.

"Wah.... Kayaknya banyak orang  yang belum tahu tentang hal ini...," kata Slontrot.

"Bisa jadi belum tahu, bisa jadi karena TIDAK BERANI MENERIMA TANTANGAN, TIDAK SIAP DENGAN KETIDAKPASTIAN yang merupakan gaya kerja para SALESMAN," kata saya. "Tetapi kalau seorang pelamar ingin meniti karir sampai pada TOP MANAGEMENT, maka dia HARUS BERANI MENERIMA TANTANGAN, SIAP DENGAN KETIDAKPASTIAN. Intinya, harus berani menjadi SALESMAN dulu," kata saya.

-----oOo-----
Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar