Senin, 03 Agustus 2015

GADO-GADO Cerita Hidup Bersama Pak Tinus - edisi 03 Agustus 2015


GADO- GADO
Bersama : Pak Tinus
(Praktisi Psikologi Industri, Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO))
 
ME-RISET DIRI SENDIRI. Kata-kata ini kedengaran aneh, memang. Maksudnya begini : sudah menjadi rahasia umum bahwa persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini semakin ketat. Perusahaan melakukan seleksi untuk mempekerjakan karyawan baru yang paling kompeten sesuai lowongan pekerjaan yang tersedia. Artinya, di antara para pelamar kerja harus bersaing ketat untuk menunjukkan siapa yang paling kompeten dalam bekerja di posisi tersebut. 
"Kok seperti orang berjualan, ya ?" kata Slontrot.
"Maksud kamu bagaimana ?" tanya saya penasaran.
"Lha itu.... Para pelamar kerja harus berlomba-lomba menunjukkan bahwa dirinya adalah yang paling kompeten. Ini 'kan artinya harus melihat kompetensi pelamar kerja lainnya, supaya bisa melampaui kompetensi pelamar lain tersebut, " jawab Slontrot.
"Malah lebih rumit dari itu," kata saya.
Slontrot memperhatikan saya.
"Kok bisa ?" tanyanya.
"Memang lebih rumit. Sebab, 'kan tidak bisa diketahui profil pelamar yang menjadi pesaing sebelum bertemu di perusahaan tersebut untuk sama-sama menjalani seleksi," kata saya. "Jadi, perlu melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya, supaya pada saat bertemu dengan pelamar pesaing di tempat kerja, kompetensi yang dimiliki tidak kalah dengan pesaing tersebut."
"Caranya bagaimana ?" tanya Slontrot.
"Dengan me-RISET diri sendiri," kata saya.
"Wah, istilah apa lagi nih ?" tanya Slontrot.
"Ini hanya istilah biasa. Intinya, setiap orang harus melakukan penelitian tentang kompetensi yang dituntut oleh perusahaan untuk menduduki suatu jabatan. Kemudian, jauh hari sebelum dia melamar kerja, dia harus mengikuti kursus atau pelatihan atau pendidikan khusus untuk meningkatkan kompetensinya sesuai tuntutan perusahaan pada umumnya," jawab saya.
"Lha cara mengetahui kompetensi yang dituntut perusahaan bagaimana ? 'Kan persiapannya harus jauh-jauh hari sebelumnya ? Artinya, mungkin saja lowongan kerjanya belum diiklankan, syarat-syarat kompetensinya belum diumumkan oleh perusahaan," tanya Slontrot.
"Ya bertanya kepada orang yang tahu.... Misalnya, bertanya kepada kenalan yang bekerja sebagai Praktisi HR atau mencari informasi tentang tuntutan kompetensi di internet," kata saya.
"O.... Kalau begitu, harus aktif mencari informasi, ya ?" tanya Slontrot.
"Jelas. Kalau tidak aktif mencari informasi dan menganalisis informasi yang didapatkan, ya namanya tidak melakukan RISET untuk DIRI SENDIRI," kata saya.

-----oOo-----

Penulis: 
Ir. Constantinus, M.M.


Pak Tinus sudah bekerja menjadi salesman sejak umur 19 tahun. 
Sejak tahun 2002 menjadi Praktisi Human Resources. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar