Doa untuk Surabaya. Minggu pagi, kabar duka dari saudara kita yang di Surabaya, sangat menoreh luka mendalam. Beberapa rumah ibadah saudara kita diserang oleh teroris. Lalu bagaimana kita menyikapi hal itu??
Mengikuti Demontrasi mengecam Teroris?? tentu kami tidak bisa melakukan hal itu. Ada kewajiban kami yang tidak bisa ditinggalkan untuk melayani masyarakat yg merupakan nasabah kami.
Langkah nyata kami adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyegaran kepada jajaran komisaris, direksi, dan line manager tentang "anti terorisme dan penyebaran faham radikalisme di perusahaan"
Faham radikalisme bukan ajaran agama manapun. Faham itu dibuat oleh "mereka" untuk memuluskan "rencana mereka". Faham itu bisa masuk ke perusahaan atau lembaga pendidikan dengan sangat mudah, jika pada perusahaan atau lembaga pendidikan tersebut tidak memiliki visi - misi yang kuat. Visi - misi merupakan pondasi yang kuat untuk menghalau masuknya faham radikalisme.
Kekuatan kepemimpinan juga merupakan pilar pelaksana yang bisa memantau perilaku karyawan apakah sejalan dengan visi - misi perusahaan atau sudah sedikit melenceng. Kepemimpinan yang benar selalu menerapkan "Plan - Do - Check - Act" dalam setiap program mendampingi anak buahnya.
Dengan memiliki rasa kecintaan terhadap NKRI dan Pancasila serta memiliki pemahaman agama yang baik, maka faham radikalisme tidak akan dengan mudah mempengaruhi seseorang. Sama halnya dengan perusahaan, dengan memiliki karyawan yang mencintai perusahaan, menjiwai dan melaksanakan visi, misi perusahaan dengan sungguh-sungguh, serta pengawasan yang melekat dari para leadernya, maka faham radikalisme tidak akan mudah untuk masuk kedalam sebuah perusahaan.
"Lakukan Semua Pekerjaan dengan Niat Beribadah Kepada Tuhan"
-----oOo-----
Penulis:
Franes Pradusuara
Kang Franes memulai karirnya sebagai Praktisi Human Resources sejak 2011.
Anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO),
Anggota Forum Aktif Menulis Indonesia (FAM Indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar