Selasa, 08 Desember 2015

Mengenal Alergi



Kesehatan dan Lingkungan
Bersama: Kang Franes

Tentang Penulis :

·       Menulis di surat kabar dan majalah sejak 2011 (Suara Merdeka, BangkaPos, & Majalah Trobos, )
·       Magister dibidang Sains
·       Praktisi HR dan anggota Asosiasi Psikologi Industri & Organisasi (APIO)


Apa itu Alergi?
Cara bereaksi tubuh, yang berbeda dengan orang normal.


Bagaimana mekanisme  Alergi?
Alergen yang terdapat pada makanan adalah komponen utama terjadinya alergi makanan. Alergen ini berupa protein yang tidak rusak pada saat proses memasak, dan tidak rusak pada saat berada di keasaman lambung. Akibatnya alergen dapat melenggang mulus di dalam tubuh masuk ke peredaran darah mencapai organ yang menjadi targetnya guna menimbulkan reaksi alergi. Mekanisme terjadinya alergi makanan melibatkan sistem imun dan keturunan.

Apa saja gejala alergi makanan?
Gejala awal dari alergi makanan dapat berupa rasa gatal pada mulut, kesulitan menelan dan bernafas. Saat makanan sudah mencapai lambung dan usus halus, gejala yang timbul berupa rasa mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Gejala inilah yang sering membingungkan dan mengacaukan dengan gejala intoleransi makanan

Makanan apa saja yang serung menimbulkan alergi?
Pada orang dewasa : makanan laut seperti kerang, udang, lobster, kepiting, cumi cumi, dan ikan. Beberapa jenis kacang kacangan seperti kacang kenari, kacang tanah. Yang paling sering ditemukan adalah alergi telur.

Bagaimana menangangi alergi makanan?
      Menghindari makanan yang menjadi penyebab alergi merupakan hal yang paling utama dalam penanganan alergi makanan. Setelah diketahui jenis makanan yang menyebabkan alergi maka makanan tersebut harus segera dihapuskan dari daftar menu sehari hari.
      Terapi makanan, dengan cara sengaja memakan makanan yg menyebabkan alergi namun dalam dosisi yang kecil dalam waktu yang lama dan secara bertahap ditingkatkan konsentrasinya (atas pantauan dokter).

Apa saja kelainan yang mirip dengan alergi makanan?
      Keracunan hitamin (pada ikan tongkol)
      Zat tambahan pada makanan (penyedap/MSG)
      Keracunan makanan (memakan makanan basi)
      Kekurangan laktase (Laktosa Intoleran)
      Penyakit saluran cerna (Diare karena bakteri)
      Psikologis (stres) 


Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat...

-----oOo-----


Penulis: 
Franes Pradusuara, S.Pt., M.Si


Kang Franes memulai karirnya sebagai Praktisi Human Resources sejak 2011. 
Anggota  Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar